PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL OLEH HUMAS KOTA SOLOK DALAM MEWUJUDKAN "KOTA BERAS SERAMBI MADINAH"

Humas Kota Solok memanfaatkan media sosial dalam melaksanakan tugasnya mendukung program kerja pemerintahan. Kota Solok memiliki slogan “Kota Beras Serambi Madinah” yang mencerminkan visi misi Kepala Daerah dalam menjalankan pemerintahan. Pemanfaatan media sosial oleh lembaga pemerintah ada panduannya dari Kemenkominfo RI. Pemanfaatan media sosial oleh Humas Kota Solok baik dianalisis dengan panduan tersebut kemudian dianalisis dengan perspektif media, komunikasi politik dan komunikasi pembangunan dalam mewujudkan Kota Beras Serambi Madinah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, paradigma konstruktivis dengan pendekatan studi kasus. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling, dilakukan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, analisis data dan validasi data. Hasil penelitian menemukan bahwa pemanfaatan media sosial oleh Humas Kota Solok belum sepenuhnya mengikuti panduan dari Kemenkominfo RI. Penetapan tujuan pemanfaatan media sosial oleh Humas Kota Solok dilakukan untuk berbagi (sharing) informasi. Untuk partisipasi dan penanggulangan resiko belum optimal dilakukan dan belum terdapat penetapan tujuan melakukan kolaborasi media sosial dengan pihak eksternal. Berdasarkan perspektif media menggunakan Media Richness Theory oleh Richard L. Daft dan Robert H. Lengel diketahui Humas berupaya menggunakan seluruh kekayaan media sosial untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Ditemui satu media sosial (Facebook) mempunyai dua akun (profil) dengan variasi bahasa dan isyarat yang berbeda. Berdasarkan perspektif komunikasi politik Humas dalam menyebarkan informasi di media sosial lebih menekankan citra Kepala Daerah daripada Pemerintah Daerah. Berdasarkan perspektif komunikasi pembangunan Humas memanfaatkan media sosial untuk membangun karakter sosial masyarakat dan pemerintahan yang diberkahi, maju dan sejahtera